Jumat, 28 Desember 2012
Sabtu, 15 Desember 2012
Perangkat - perangkat Optic yang gunakan pada sistem jaringan
Dalam sistem jaringan yang menggunakan kabel fiber optic ada perangkat - perangkat yang sangat diperlukan, perangkat - perangkat ini dapat dikatakan sebagai perangkat dasar dari sistem jaringan fiber optic. tentunya perangkat - perangkat tersebut mempunyai spesifikasi dan fungsi yang satu sama lain berbeda tapi dalam satu sistem jaringan kabel fiber optic.
Perangkat - perangkat fiber optic :
Patch Cord Fiber Optic
Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Patch cord adalah kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada yang simplex (1 core) dan ada pula yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode. Patch cord mempunyai banyak sekali jenis konektor, karena masing-masing perangkat / alat yang digunakan mempunyai tipe yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan. Kami menyediakan berbagai jenis dan ukuran fiber optik patchcord, dengan kualitas tinggi ” Low insertion loss”
FIber Optic Adapter
Fiber Optik Adapter digunakan untuk penyambung/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki konektor berbeda maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter.
Berikut beberapa jenis fiber optik adapter :
- FC Fiber optik Adapter
- SC Adapter Fiber Optik
- LC Fiber Optik Adapter
- ST Fiber Optik Adapter
Joint Closure Optic
Joint Closure adalah box tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong atau terbakar maka kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil splicingan di taruh di Closure. Untuk Kapasitas Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure 12core, closure 24core,Closure 48core hingga closure 256core
Splitter Optic

Jenis-jenis splitter antara lain :
- 1 : 2 (tanpa back up)
- 1 : 4 (tanpa back up)
- 1 : 8 (tanpa back up)
- 1 : 16 (tanpa back up)
- 1 : 32 (tanpa back up)
- 2 : 2 (dengan back up)
- 2 : 4 (dengan back up)
- 2 : 8 (dengan back up)
- 2 : 16 (dengan back up)
- 2 : 32 (dengan back up)
Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat dipasang di dinding maupun tiang.
Pigtail Fiber Optic
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable
Fiber Node
Fiber node merupakan titik terminasi antarajaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya. Fiber node sendiri adalah salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial) dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel.
Splicing (alat sambung fiber optic)
Penyambungan kabel optik dikenal dengan istilah splicing, Dalam penyambungan fiber optic diperlukan alat khusus yaitu splicer . Terdapat 2 metode dalam penyambungan optik yaitu : fusion splicing dan mechanical splicing. Fusion splicing memiliki redaman lebih kecil yaitu sekitar 0.1 dBm dibanding Mechanical splicing yang mencapai 0.5 sampai 0.75 dbm di setiap sambungan nya. Fusion splicing melakukan penyambungan dengan cara menyelaraskan / meluruskan kedua ujung serat optik yang ingin disambung, memanaskan dan melebur nya hingga menjadi 1 bagian yang tersambung. Fusion splicer menggunakan nichrome wire (teknik lama), atau CO2 laser atau pun gas api untuk meleleh kan serat optik yang ingin disambung. Seiring canggih nya teknologi terdapat fusion splicer yang mampu melakukan splicing sampai 24 core bersamaan.
Umumnya biaya yang harus ditanggung adalah harga per core (satu sisi) rate nya sekitar 50 ribu , itu diluar jasa penarikan kabel dan aksesoris pendukung seperti pigtail, Box ODF dan lain nya.
Selasa, 11 Desember 2012
Pengenalan Perangkat CATV untuk System Jaringan TV Kabel

Dalam sistem jaringan CATV (Community Antenna Television), kabel coaxial yang paling sering digunakan adalah kabel coaxial RG 6, RG 11 dan Trunk 540. secara spesifkasi sistem jaringan CATV adalah sistem jaringan yang melakukan distribusi AUDIO dan VIDEO yang di modulasi menjadi sinyal RF (Radio Frekuensi).
Sistem Jaringan CATV yang menggunakan kabel coaxial RG dalam enviroment tidak bisa menjangkau jarak yang sangat jauh, secara aplikasi maksimal hanya 5.000 meter, kecuali kalau menggunakan kabel coaxial trunk 540.
Berikut ini adalah beberapa perangkat catv yang populer digunakan dalam sistem jaringan kabel coaxial.
1. TRUNK AMPLIFIER.
Trunk Amplifier adalah amplifier yang digunakan untuk jaringan induk (backbone), jenis amplifier ini adalah outdoor amplifer atau amplifer yang terpasang di luar ruangan. Dalam sistem kerjanya adalah menguatkan sinyal RF kembali setelah mengalami losses setelah merambat pada kabel coaxial.
![]() |
CATV TRUNK AMPLIFIER MERK FOBETMOC |
Amplifier jenis ini mempunyai minimal 2 kontrol pengaturan yaitu :
Kontrol pengaturan GAIN
Kontrol pengaturan gain adalah kontrol yang digunakan untuk mengatur kekuatan sinyal RF yang harus dikeluarkan oleh Amplifier ini, pengaturan gain ini akan sangat banyak tergantung pada support tegangan yang bekerja pada amplifier tersebut, sistem pengaturan ini bekerja dalam ukuran " dB " (desibel).
Kontrol Pengaturan SLOPE
Kontrol pengaturan slope adalah kontrol yang digunakan untuk mengatur grafik sistem kerja sinyal dari frekuensi kerja rendah dan frekuensi kerja tinggi harus seimbang dan rata.
2. INDOOR AMPLIFIER
Indoor amplifier adalah amplifier yang biasanya digunakan untuk distribusi dalam satu rumah, amplifier ini bentuknya lebih kecil bila dibandingkan dengan trunck amplifier, dan dalam hal maksimal kemampuan pengaturan gain kontrolnya hanya 30 dB.
![]() |
BOOSTER INDOOR |
3. COUPLER
coupler adalah sebuah device yang digunakan untuk membagi sinyal output, dari sinyal RF yang bekerja pada jaringan kabel coaxial, untuk coupler sendiri ada 2 jenis yaitu :
Tap adalah sebuah device yang fungsinya sebagai pembagi keluaran sinyal RF kepada setiap user CATV, sistem kerja tap coupler sendiri terbagi menjadi Output Trunck dimana sinyal RF yang keluar tidak mengalami losses dan Output BR dimana sinyal RF yang keluar akan mengalami losses sebesar "dB" yang ingin di konsumsi oleh user CATV, Tap coupler yang ada adalah TAP 10 dB, 12 dB, 16 dB, 20 dB.
![]() |
TAP OUTDOOR |
5. SPLITTER
Splitter adalah device yang digunakan untuk memecah atau membagi jaringan backbone menjadi beberapa jaringan distribusi, sistem kerja dari spliiter ini setiap output dari splitter akan mengalami losses yang sama, splitter yang sering digunakan adalah splitter 2 Way, 4 Way.
![]() |
SPLITTER OUTDOOR |
6. CONNECTOR
Connector untuk kabel coaxial yang digunakan untuk sistem CATV adalah F Conecctor, atau para pemain CATV akan menyebutnya sebagai connector drat, karena bentuknya yang berulir.
Selain perangkat diatas, ada satu perangkat yang digunakan untuk mengukur besaran kekuatan sinyal RF dalam sebuah sistem jaringan kabel coaxial yaitu :

db Meter adalah sebuah perangkat alat ukur untuk mengetahui besaran masing - masing sinyal RF yang mengalir pada sebuah kabel coaxial, alat ukur ini akan menunjukkan besaran sinyal RF dengan ukuran dB (desibel). alat ukur ini sangat penting dalam sebuah sistem jaringan kabel coaxial.
0
Pengenalan Coaxial Cable
"Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan
dan harus diinstalasi secara cermat dan teliti, walaupun kabel bukanlah
sesuatu yang begitu menarik biasanya segera dilupakan orang begitu
selesai diinstalasi. Namun begitu jaringan terkena masalah, maka kabel
merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena kemungkinan besar
masalah timbul pada komponen ini."
Sebagai media terpandu kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate, tergantuing secara kritis pada jarak dan kondisi media. Jenis kabel digunakan berdasarkan dengan topologi jaringan , protocol jaringan dan scope jaringan.
Kabel coaxial merupakan high capacity cable yang digunakan untuk transmisi frekuensi tinggi untuk telepon, antena televisi, LAN, CCTV, CATV, SMATV dan transmisi sinyal audio digital.
Bentuk fisik dari kabel coaxial :
Deskripsi fisik kabel Coaxial
Coaxial atau kabel coax adalah kabel yang paling umum digunakan untuk transmisi sinyal video. Dalam kabel koaksial terdapat tembaga padat di pusatnya yang berfungsi sebagai konduktor. Konduktor ini dibungkus oleh lapisan insulator, kemudian oleh foil dan lapisan ‘metal shielded’ sebagai konduktor luar dan akhirnya dibungkus lagi dengan lapisan paling luar yaitu PVC jaket.
Semua sebutan umum "RG" (contoh: RG-6, RG-11, RG-59 dll) berlaku untuk berbagai jenis kabel koaksial. Beberapa orang mungkin berpikir nama "coaxial" atau "coax" berarti "kabel dengan F-koneksi" atau "kabel antena" tapi nama itu bisa memberi klasifikasi yang jauh lebih luas. Kabel koaksial adalah semua kabel yang terdapat dua konduktor di dalamnya dan ini bisa mencakup semua jenis kabel video yang umum seperti S-video dll. RG adalah singkatan dari "Radio Guide".
Berbagai macam kabel koaksial dan perbedaannya
Sebutan “RG” Yang paling umum saat ini adalah RG-59, RG-58, RG-11, RG-8 dan RG-6.
RG-8 dan RG-58 adalah coaxes ohm 50, digunakan dalam transmisi radio atau dalam jaringan komputer, RG-58 kabelnya agak lebih kecil dan RG-8 kabelnya lebih besar. Sebagai kabel 50 ohm, kedua jenis ini tidak cocok untuk karya video.
RG-59, RG-11 dan RG-6 adalah semua jenis kabel 75 ohm, dengan RG-11 sebagai kabel yang terbesar, RG-6 ditengah-tengah dan RG-59 sebagai kabel yang terkecil. RG-6 adalah kabel yang paling sering didistribusikan dan yang paling banyak digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk menghubungkan TV set ke CATV (cable television) signal distributor, maka kabel ini juga sering dinamakan sebagai kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59. RG-59 dan RG-6 keduanya sangat umum dalam penggunaan a/v di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka yang kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis, dengan lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda. Kabel koaksial yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal impedansi 75 ohm.
Senin, 10 Desember 2012
MAPING AREA , Mengapa? dan untuk apa ?
Dalam melakukan sebuah usaha untuk
lebih maju, tentunya diperlukan manage dan monitoring usaha yang
dilakukan, karena dengan memanage usaha yang tepat dan baik tentunya
akan menghasilkan profit yang meningkat.
Salah
satu metode untuk memanage usaha dengan baik dan terukur adalah dengan
melakukan maaping area akan usaha yang telah dilakukan, berdasarkan
pengamatan yang ada, banyak usaha yang sifatnya UKM melalaikan akan
sistem maaping ini.
Mengapa harus maaping? itu yang
sering ditanyakan oleh para pelaku usaha UKM, memang hal ini mungkin
sesuatu yang baru bagi kita, tapi hal ini adalah sebuah dasar untuk
melangkah dalam melakukan baik pendirian usaha maupun pengembangan usaha
yang ada.
Ada beberapa hal yang menjadi nilai tambah kita dalam melakukan kegiatan maaping untuk usaha, antara lain:
- Dapat mengetahui market oriented pada wilayah tersebut,
- Dapat menghitung akan kebutuhan modal usaha yang diperlukan.
- Dapat mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh calon customer.
- Dapat menghitung dengan tepat jumlah kebutuhan akan peralatan yang dibutuhkan.
- Menimalisir kebocoran akan dana usaha
Dalam melakukan maaping area terutama
yang berhubungan dengan sistem CATV / CCTV, hal ini sangat bermamfaat
sekali, karena dengan melakukan maaping terlebih dahulu kita akan
mengetahui area distribusi yang akan dijangkau, menghitung akan modal
yang akan dikeluarkan dengan tepat, menghitung akan keperluan kabel dan
peralatan amplifier dengan tepat, dan menimalisir modal usaha yang
terbuang tentunya.
Apa aja yang perlu dilakukan maaping untuk sebuah sistem distribusi CATV,
- Market Oriented, hal ini berhubungan dengan pembagian channel siaran CATV dalam suatu area.
- Pemetaan alokasi daerah cakupan, hal ini berhubungan dengan batasan wilayah usaha,
- Maaping Tiang yang akan dipakai jalur jaringan distribusi, hal ini berhubungan dengan nilai total investasi modal yang diperlukan.
- Pendataan pelanggan, utk mengetahui jumlah real dari pelanggan yang ada.
Dari gambaran diatas, dapat diketahui
bahwa proses maaping area utk sebuah usaha sangat penting, baik bagi
operasional maupun management usaha, sehingga profit yang ingin dicapai
dapat terwujud secara maksimal.
Contoh hasil maaping yang pernah kami lakukan :
SUDAHKAH ANDA MELAKUKAN MAAPING DALAM MELAKUKAN USAHA ANDA.........
JADIKAN USAHA ANDA MENJADI USAHA YANG TERMANAGE DAN TERMONITOR DENGAN BAIK.....
Jika anda berminat untuk kami
melakukan maaping dalam usaha anda, silahkan baca proposal project yang
kami tawarkan kepada anda terutama yang berhubungan dengan maaping area,
atau anda bisa melakukan kontak kepada kami untuk mananyakan hal - hal
yang berhubungan dengan proposal kami.
Pengenalan Fiber Optic
Dewasa ini Kabel Fiber Optic banyak digunakan dalam instalasi perangkat
jaringan dan perangkat telekomunikasi seiring dengan kebutuhan akan
media transmisi yang memiliki kapasitas angkut yang besar. Para operator
telkomunikasi pun terus melakukan penggelaran kabel optik untuk
jaringan jaringan backbone baik di dalam ibukota, untuk menghubungkan
perangkatnya di kota-kota besar lainnya, dan juga membentang melewati
samudra (istilahnya cable laut).
Kabel optik juga saat ini marak digunakan didalam perkantoran contohnya untuk sebagai koneksi Trunk dari perangkat switch ke switch, maupun dari perangkat switch ke router, yaitu tadi salah satunya dilatari permintaan akan bandwidth yang besar.
Beberapa keuntungan aplikasi kabel fiber optic:
Kabel optik juga saat ini marak digunakan didalam perkantoran contohnya untuk sebagai koneksi Trunk dari perangkat switch ke switch, maupun dari perangkat switch ke router, yaitu tadi salah satunya dilatari permintaan akan bandwidth yang besar.
Beberapa keuntungan aplikasi kabel fiber optic:
- Kecepatan: menggunakan Laser / LED sebagai sinyal informasi, mengalirkan informasi dengan kecepatan cahaya,
- Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar. Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak perangkat yang bekerja dengan koneksi Bandwith besar
- Jarak: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”. Untuk jarak yang mampu dilalui terkait dengan perangkat transmitter nya, pada SFP terdapat tipe
- Daya Tahan: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Fiber optik mentransmisikan mentransmisikan sinya digital dalam bentuk pulsa cahaya tapi gelombang cahaya.
Core / inti umumnya terbuat dari bahan silica, core berfungsi sebagai waveguide
Cladding merupakan lapisan kedua
setelah core, fungsinya sebagai selimut pengaman interferensi dar luar.
cladding merupakan batas reflekstif (batas pantulan sinar) bahan nya
membuat kualitas cahaya yang memantul tetap terjaga. Umumnya terbuat
dari acrylat. Cladding dan Core tercampur menyatu tidak bisa dipisahkan
satu dan lainnya.
Jacket fungsinya untuk melindungi Core secara pisik dan terhadap lingkungan luar
Terdapat dua tipe kontruksi fiber optic cable yaitu loose tube dan tight buffered.
Loose tube Cable
Kabel tipe Loose tube dirancang untuk penggunaan pada lingkungan yang keras diluar ruangan, misalnya ditanam dijalan-jalan, dibentangkan di tiang-tiang. Pada Loose tube cable terdapat lumuran jel yang melapisi yang fungsinya untuk melindungi serat optik dari kelembaban dimana air dan pengembunan merupakan masalah serius. Penggunaan jel ini membuat kontruksi loose tube cable ini sangat ideal pada lingkungan dengan kelembaban tinggi (contoh ditanam didalam tanah) Pada Loose tube cable terdapat 4 sampai 200 core per kabel.
Tight buffered Cable
Tipe kabel optic Tight-buffered diinstal untuk lingkungan indoor dikarenakan tidak memiliki banyak lapisan pelindung seperti Loose tube cable. tipe ini menawarkan connectability langsung dan fleksibilitas. Umumnya menggunakan 900 micron terbuat dari plastik sebagai jaket pelindung Core dan cladding yang terbuat dari bahan acrilat.
Dibedakan dari banyak nya cahaya yang mampu ditransmisikan dalam satu saat, kabel Fiber optik dibagi menjadi 2 tipe.
Jacket fungsinya untuk melindungi Core secara pisik dan terhadap lingkungan luar
Terdapat dua tipe kontruksi fiber optic cable yaitu loose tube dan tight buffered.
Loose tube Cable
Kabel tipe Loose tube dirancang untuk penggunaan pada lingkungan yang keras diluar ruangan, misalnya ditanam dijalan-jalan, dibentangkan di tiang-tiang. Pada Loose tube cable terdapat lumuran jel yang melapisi yang fungsinya untuk melindungi serat optik dari kelembaban dimana air dan pengembunan merupakan masalah serius. Penggunaan jel ini membuat kontruksi loose tube cable ini sangat ideal pada lingkungan dengan kelembaban tinggi (contoh ditanam didalam tanah) Pada Loose tube cable terdapat 4 sampai 200 core per kabel.
Tight buffered Cable
Tipe kabel optic Tight-buffered diinstal untuk lingkungan indoor dikarenakan tidak memiliki banyak lapisan pelindung seperti Loose tube cable. tipe ini menawarkan connectability langsung dan fleksibilitas. Umumnya menggunakan 900 micron terbuat dari plastik sebagai jaket pelindung Core dan cladding yang terbuat dari bahan acrilat.
Dibedakan dari banyak nya cahaya yang mampu ditransmisikan dalam satu saat, kabel Fiber optik dibagi menjadi 2 tipe.
Single Mode
Mempunyai inti / Core yang relatif lebih kecil berukuran 8 sampai 10 micrometer, dimana menyebarkan / mempropagasi hanya dalam satu mode. Tipe kabel optik Single mode dapat membawa traffic dengan kapasitas bandwidth lebih besar dan dalam jarak yang lebih jauh, dikarenakan pada tipe single mode mempertahan kualitas setiap pulsa cahaya yang melaluinya dengan baik.
Multi Mode
Memiliki inti / Core yang jauh lebih besar dibandingkan single mode berukuran 50 sampai 100 micrometer, yang umum digunakan 50 & 62.5 micrometer. Tipe multimode memungkinkan ratusan sinar cahaya menyebar / berpropagasi melalui serat optik secara serentak.
Keuntungan multimode lainnya :
Mempunyai inti / Core yang relatif lebih kecil berukuran 8 sampai 10 micrometer, dimana menyebarkan / mempropagasi hanya dalam satu mode. Tipe kabel optik Single mode dapat membawa traffic dengan kapasitas bandwidth lebih besar dan dalam jarak yang lebih jauh, dikarenakan pada tipe single mode mempertahan kualitas setiap pulsa cahaya yang melaluinya dengan baik.
Multi Mode
Memiliki inti / Core yang jauh lebih besar dibandingkan single mode berukuran 50 sampai 100 micrometer, yang umum digunakan 50 & 62.5 micrometer. Tipe multimode memungkinkan ratusan sinar cahaya menyebar / berpropagasi melalui serat optik secara serentak.
Keuntungan multimode lainnya :
- lebih mudah dalam penyambungan kabel optik (istilahnya splicing). keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin disambung menjadi hal yang tidak begitu kritis terhadap lajunya cahaya data.
- Dapat menggunakan LED sebagai sumber cahaya yang lebih murah
Kekurangan dari Multimode optical cable :
- Jarak transmisi maksimal 2 km
- Kapasitas lebih rendah
Karakteristik dari serat optik ditentukan oleh
- Numerical Aparature (NA) merupakan parameter yang merepresentasikan sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan merambat didalam inti serat. Sudut penerimaan ini dapat beraneka macam tergantung kepada karakteristik indeks bias inti dan selubung serat optik. Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis maka berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam serat melainkan akan menembus cladding dan akan keluar dari serat. Semakin besar NA maka semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh serat. Akan tetapi sebanding dengan kenaikan NA menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik untuk aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah
- Redaman atau atenuasi serat optik merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang (repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan.
- Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita (bandwidth) dari serat.
Langganan:
Postingan (Atom)